Assalamu'laikum Wr.Wb.---> Welcome To My Blog,,Buku Tamunya Diisi yah,,,:)

Sweety & Sweeto


Sweety & Sweeto

Kamu selalu  tersenyum manis, ramah dan begitu mempesona, bahkan aku sudah mengetahui banyak mengenai iner beauty yang ada pada dirimu,

“Hei  Nia,apa kabar?, Aku kangen nih, Kamu kangen juga nggak?”.

Jantungku berdetak kencang  begitu mendengar sapaannya, Jangankan menanyakan kabar, ngobrol aja jarang, Karena kedekatanku sama dia hanya teman.Entah angin darimana yang membawa perhatiannya tiba-tiba. Aku menjawab pertanyaannya dengan masih tidak percaya atas perubahan yang jauh berbeda sejak aku kenal dia.Ku coba raih tangannya dan inginku genggam erat, Tapi senyumnya hilang seketika , yang ada hanyalah tatapan kosong .Entah apa yang ada dalam dirinya.Kucoba lagi merangkulnya ke dalam pelukanku, Tapi sosok tubuh yang tegap menjadi rapuh, hancur berserakan.

“Adit…!, Adit…! Jangan pergi lagi, Kumohon jangan…!
“ufh, Hanya mimpi, Benarkah kali ini mimpi lagi?”


Sejak hari terakhir itu sampai sekarang, Aku tidak tau sedikitpun kabar Adit.Aku begitu  merinukan kehadirannya, menatap mata dan senyumnya yang manis.

“Hai..ngelamun aja, Ayo sana mandi, Pagi-pagi sudah ngeyel”, Tepukan tangan kak haikal mengejutkanku.Kak Haikal adalah saudaraku satu-satunya dan sudah menjadi orang tua bagiku sejak  ayah dan ibu telah berpulang ketangan Sang khalik.Untuk membiayai  pendidikan dan makan sehari-hari, Dia bekerj disebuah perusahaan swasat di surabaya.

“Kak, Ntar kakak berangkat ke kantor sendirian lagi lho”,
“hmmm  ya dech, gitu dech kalo kita jomblo, sendiri trusss”,
“Hahaha makanya kakak ntuh buka hatinya tuch jangan di close trus!”
“oke boss , Salam buat Adi yah”
Oke juga boss,laksanakan...”
“Hai, Aku telat ya?”, Tiba-tiba orang yang sedang kami bicarakan muncul di depan pintu
“hmmm nggak kok Di, yuuk berangkat!”, akupun pamitan sama kak Haikal dan berangkat ke kampus bersama Adi.

Diatas mobil menuju kampus,Aku lebih banyak diam daripada melayani pembicaraan Adi, Mimpi semalam benar-benar membuatku  sedikit sedih apalagi mimpinya sering berulang. Aku jadi takut kalau aku dan Adit tidak akan pernah bertemu lagi

“Oh..., Adit kenapa mimpi itu selalu mengganggu tidurku?”,

“kenapa rasa sayang ini nggak pernah hilang dariku, Aku tidak bisa meghapus namamu dalam diary yang selalu ku tulis setiap aku rindu akan kehadiranmu.Seandainya aku bisa terima kenyataan yang ada dihadapanku, dan mencoba menerima Adi yang begitu tulus menyayangiku walau aku sudah menolaknya dan memutuskan untuk jadi sahabatnya.

Sweet, udah nyampe nih”, ngelamun aja kamu, serasa jadi supir pribadi”.
“sorry Di, aku mikirin mimpi semalam”
“Hmmm. Mimpi  kok sampe kepikiran gitu sweet?,”Adi lagi-lagi memanggilku dengan sebutan  “sweet.
“Yaa...takut aja Di”
“nggak baca do’a kalee, hmm tapi sweet kamu bilang ntuh mimpi sering berulang ya?”,kata orang kalo mimpi bisa jadi kenyataan lho...”Boleh tau nggak mimpi apa sih?”
“Aku ke kelas dulu yah sweeto”, aku pun mengelak dari pertanyaan Adi.

***
Kak, makan malamnya sudah siap”, Makan yuukk!”
“Hmmm enak nich”,
“Iya donk, Nia gitu....Adiknya Haikal Purnomo Kuncoro lagi mono,hahaha”
“Akh, Kamu bisa aja dek, Mentang-mentang  kakak keturunan ningrat, nggak usah gitulah khan kakak jadi malu...wkwkwkwkw”
“xixixixi, Ge Er ....”
“Yaudah, Sekarng maem duyu yah..kakakmu yang tampan nih udah laper hikz....”
Saudara lelakiku itu memang selalu membuatku bahagia,Kesedihan yang seakan mewarnai hidupku hilang seketika jika dengan candaan kak Haikal.

***
Malam itu, Adi akan menjemputku untuk menghadiri pesta ultah temannya.Aku tidak bisa menolak ajakan dia, Karena Adi begitu sangat berharap jika aku yang menemaninya ke pesta itu, Dan aku nggak tega melihat kekecewaan dimatanya.

“Di,pulangnya ntar jangan terlalu malam ya!”,kak Haikal sendiri aja dirumah”.
“Gapapa khan Di?”
“Nggak masalah, Aku ngerti kok,kamu udah temenin aku aja udah seneng banget “.
“Di, kok ngomongnya gitu sich, kita khan sahabat”.
“Nia, Sampai kapan kamu tuh jadi sahabatku truss?”
“Di, kamu ntu akan jadi sahabat aku selamanya........”,Aku  jawab datar pertanyaan Adi walaupun dia serius sepertinya.

“Masuk yuk!”,Adi mengajakku memasuki ruangan pesta.
“Wow...Modis banget kamu Cin, Happy B’day yah”
Kenalin nih Nia,
“Nia, ini Cindy sohib aku di sekolah dulu”.

Adi menggoda temannya yang sedang berulang tahun.Temannya itu memang cantik, Namun di saat seperti itu aku merasakan  ada percikan cemburu, Padahal sampe detik itu aku masih menganggapnya sahabat.

“oke deh, Kalian berdua jangan sungkan, dimakan yah hidangannya seadanya aja
Cindy menawarkan makanan pestanya dan meninggalkan aku bersama Adi yang malam itu begitu manis.Saat berdua, Aku merasakan betapa bodoh dan egoisnya aku telah menyiakan kasih tulus Adi.

Tengah Asyik ngobrol, Ternyata Di ruangan pesta  yang lumayan besar itu, Aku melihat seseorang yang kukenal
“Woiii, Liat apaan sih?”,Srius gitu”, Rupanya Adi memperhatikan gerakan bola mataku.
“hmm Anu Di, Toilet dimana yah?”,Aku begitu gugup dengan apa yang barusan Aku lihat dan terpaksa berbohong.Hampir dekat posisiku dengan orang itu, Aku nggak percaya apakah ini mimpi, Mimpi yang selalu mengganggu tidurku.

“Adit???”, Aku menyapanya dan dia menoleh ke arahku setelah namanya aku panggil, namun dia menaikkan kedua alisnya dan berusaha mengenaliku.Ya Allah, Ini bukan mimpi, Dia Beneran Adit.

“Hai...Adit ya?, kamu lupa ya sama aku, Nia”
“Ng...Nia??? Siapa ya?

Hatiku terasa teriris mendengar  jawaban Adit.Selama Dua tahun  nggak pernah bertemu setelah lulus sekolah membuatnya sudah melupakan aku.Walaupun kami kurang dekat, Tapi selama tiga tahun  sekelas, Apakah dia benar-benar lupa???.Padahal setiap hari aku merindukannya.Aku berusaha tenang di depannya walaupun aku mau menangis.

“hmm gitu yah Cuma dua tahun aja udah buat kamu lupa sama temanmu dulu”,
“Nia???,Owhhh Sri Kurnia....temen-temen panggil kamu Sri yang jago fisika khan?
Sorry Sri, Aku pangling aja soalnya yang aku tau nama kamu Sri lagian kamu udah banyak berubah, Semakin cute aja”, Adit masih bisa mengingatku.
“Ehmmm semakin aja nich kamu Sri...”,Adit kembali sedikit bercanda tentang penampilanku hari itu.
“kamu juga banyak berubah Di, Walau ada yang nggak berubah dari kamu”,
“Apaan tuh yang nggak berubah dari aku Sri?”
“Ada Dech...hehehhe” Aku berusaha tenang.

Adit memang banyak berubah Tapi Dia tetap Adit yang dulu. Adit yang sedikit pemalu dan tidak mampu menatap lama-lama lawan bicara.Tapi dia tetap sopan dan ramah seperti dulu, dan tidak akan pernah tahu suara hatiku untuk selalu berteriak bahwa aku menyayanginya dalam keterpendaman.Memang dari semua hal itulah yang membuat hatiku terjerat oleh hatinya hingga waktu lama.

“ehmm, ganggu nich, jadi toiletnya di sini yah?”,Suara Adi mengejutkan kami berdua,
“ehh Di, ini Adit temen Aku sekolah dulu”,Aku memperkenalkan mereka berdua.Dan Adit meninggalkan kami berdua.Padahal Aku pengen lebih lama ngobrol bersama Adit serta menenyakan banyak hal tentang dia sekarang.

“Di, Kita Pulang aja yukkk!”
“Sweet, Kamu marah yah sama aku?”Apa aku udah ganggu obrolan yang tadi?”
Sweet, Maafin aku yah!”.

 Adi merasa bersalah padahal aku hanya tidak bisa lagi meyembunyikan perih hatiku saat aku merindukan seseorang yang selalu masuk ke dalam mimpiku ternyata dia sudah mulai lupa aku,Jangankan ada cahaya cinta dari matanya, dia hampir tidak mengenaliku.Aku menumpahkan semuanya dengan Adi, Seorang sahabat yang selalu ada saat aku mau berbagi, Meski aku pernah menolak cintanya.Tak terasa mutiara itu bergulir juga dan membuat Adi semakin merasa bersalah.Adi mengusap kedua pipiku yanng sudah lembab dengan tetes kesedihan.Aku merangkulnya dan menangis dalam pangkuannya.Lalu, cowok itu melepaskan rangkulanku dan menatap mataku dalam-dalam.

“Nia, Kamu kenapa?,
"cerita dunk sama aku kenapa kamu kok jadi nangis gini?”,
Apa iya gara-gara yang tadi?”
“Di, Kamu nggak salah dan kamu adalah yang terbik selama ini”, Aku meyakinkan Adi.
“trus Apa dan siapa yang membuat kamu menangis?”,Adi kembali bertanya dan ingin mengetahui apa yang sedang aku rasakan.
“Aku gapapa kok, Cuma tadi kefikiran ayah ibu aja Di”.Aku menjawab asal karena lebih baik Adit nggak mengetahuinya.

Pertemuan mala itu, membuatku menjadi yakin siapa yang pantas aku pilih dan siapa yang harus aku fikirkan.Aku Optimis dalam menjalani hidup.Aku masih punya kak Haikal yang sangat menyayangiku dan Seorang Adi juga telah membuatku mengerti akan ketulusan.Tidak ada seorang wanita pun yang bisa menolak cinta Adi,Selain Dia baik, bertanggung jawab, dan keindahan paras ada pada senyumnya yang sangat manis bagiku, Tidak ada lagi alasanku untuk bilang tidak atas teriakan cintanya yang begitu tulus.

***
Seperti biasa, Setiap pagi aku di jemput  oleh romeoku yang manis itu dan berangkat ke kampus bareng.

“Hai Sweety, udah siapkah dirimu?”,kamipun berangkat ke kampus dan pamitan dengan kakakku Haikal yang selalu menggodaku setiap kali Adi memanggilku dengan sweety.Dalam perjalanan tak henti-hentinga kami saling bercanda dan kebersamaan itu membuatku merasakan kebahagiaan yang sangat teramat damai di hati.

“Sweeto , manis amit pagi ini....”
“iya donk...Tadi pagi ntu aku ngeteh yah pake gula satu kilo, dan yang kemaren ntu nggak pake makanya nggak manis,xixixixi”
“idih.....hahahahaha”,Aku  tertawa mendengarnya.
“ok deh Sweeto , nggak dulu yah, Sekarang, besok,end ampe slamanya always very sweet apaplagi saat aku minum tuh nggak perlu pake gula hahahaha, liatin senyum kamu aja deh...”,aku menggodanya dan memencet hidung mancungnya yang gemesin apalagi lesung pipinya sebelah kanan.
“Oh...tuhan terimakasih atas kebahagiaan ini, aku akan berusaha mencintai Adi.Semoga Adi menjadi imamku kelak,Amiin yaa rabb(@p  Mei 2006)
By:@rini Pelangi


Tidak ada komentar: